Film di Februari 2018

Niatnya waktu itu kan di bulan Februari saya ingin nonton film bertema cinta-cintaan. Nyatanya dari tiga belas film yang saya tonton di bulan kemarin hanya dua judul film yang temanya cinta, yaitu Me Before You dan Love, Rosie. Soalnya saya tidak ada referensi film drama romantis atau komedi romantis begitu. So sad.

Well anyway, ini dia daftar lengkap film yang saya tonton di bulan Februari kemarin:

1. My Sister's Keeper (2009)

Ceritanya berbeda dengan yang di buku. Tidak ada Julia, yang merupakan mantan pacar Campbell (si pengacara). Sepertinya karakter Julia digantikan oleh Taylor Ambrose untuk meromantisasi (halah, istilah apa ini) film. Taylor ini pacarnya Kate Fitzgerald. Mereka sama-sama sakit kanker leukimia. Maksud saya, kisah cinta pasien muda penderita leukimia barangkali dirasa lebih menjual ketimbang kisah cinta antara Julia dan Campbell.

Ending-nya juga berbeda dari bukunya. Di filmnya cerita berakhir dengan Kate meninggal, sementara di buku justru Anna Fitzgerald yang meninggal. Berdasarkan selera pribadi, saya lebih suka ending di buku. Karena klimaks banget dan sedih banget. Setelah perseteruan di keluarga Fitzgerald yang boleh dikatakan menghancurkan keluarga tersebut dan sudah rekonsiliasi untuk berdamai, namun akhirnya harus kembali hancur karena kecelakaan yang merenggut nyawa Anna. Seolah-olah menjadi hukuman buat Sara Fitzgerald, yang terlalu fokus mengurus Kate sehingga mengabaikan Anna, yang karena ambisinya ingin melihat Kate sembuh sampai harus mau mengorbankan Anna menjadi donor untuk Kate dan itu terjadi sejak Anna baru lahir hingga Anna berusia 10/11 tahun. Ketika akhirnya Anna meninggal, "ambisi" Sara terpenuhi. Organ tubuh Anna diberikan kepada Kate untuk menyelamatkan Kate. Kate sembuh, in the expense of Anna's life.

Lah, kok malah bahas bukunya. Well anyway, sayang banget sih menurut saya pembuat film ini harus mengubah cukup banyak. Di bagian yang penting pula.




Rating: 3 dari 5 - liked it

2. The Fault in Our Stars (2014)

Saya suka dengan karakter Hazel (Shailene Woodley) di sini. Meski sakit kanker stadium 4 dan bolak-balik antara remisi dan kambuh, tetapi dia masih bisa semangat dan tidak cengeng. A bit bitter, yes. But, she's still nice. Saya belum baca novelnya jadi saya tidak bisa membandingkan antara film dan novel, tapi keseluruhan saya lumayan suka dengan film ini. Apalagi ada cameo John Green. Pas dia muncul saya langsung yang menjerit histeris dong. Heuheu.




Rating: 3 dari 5 - liked it

3. Me Before You (2016)

Nggak novel, nggak filmnya, dua-duanya bikin sama bapernya. Emilia Clarke beda banget ya di sini dibandingkan dengan dia di GoT. Di sini dia dapat banget sosok polos, lugu, dan clumsy-nya Lou Clark. Sayangnya di filmnya tidak diceritakan kenapa Lou senang berpakaian aneh dan norak dengan warna-warna ngejreng dan saling bertabrakan. Padahal kalau itu dijelaskan di film pasti bikin makin sedih. Dan ngomong-ngomong, Sam Claflin ganteng banget. Dese ini tipe saya deh. Saya langsung jatuh cinta pas pertama kali melihatnya. 😍




Rating: 3 dari 5 - liked it

4. The Perks of Being Wallflower (2012)

Setelah nonton filmnya saya jadi penasaran untuk baca novelnya. Karena dari berbagai review yang saya baca, novelnya jauh lebih liar. Filmnya mah nggak ada apa-apanya. Sopan banget malah. Salah satu isu yang diangkat menarik karena akan membuat kita jadi lebih aware, yaitu sexual abuse pada anak-anak.




Rating: 3 dari 5 - liked it

5. Love, Rosie (2014)

Rosie (Lily Collins) dan Alex (Sam Claflin) sudah bersahabat sejak mereka masih kanak-kanak. Lambat-laun cinta bersemi di antara mereka, tetapi mereka tidak mau mengakui. Filmnya bikin geregetan karena waktu tidak pernah pas di antara mereka. Pas yang satu single, eh yang satu punya pacar. Pas yang satu baru putus, eh yang satunya kasih undangan nikah. Begitu saja terus sampai Mas Rafael Nadal menikah sama saya.

Bikin geregetan memang, tapi bagus filmnya. Film romantis gitu deh. Pemainnya juga cantik dan ganteng. Abang Sam bikin saya semangat nonton dan tak henti-hentinya mengkhayal kapan Abang Sam mau melamar saya.

By the way, ada satu quote yang ingin saya share di sini. Ini adalah quote sewaktu Rosie membacakan speech di pernikahan Alex:

It was no ordinary friendship. We were inseparable. Constantly being separated. I have realised that no matter where you are or who you're with, I will always, truly, completely love you.

Hauhau. Aku sungguh-sungguh baper, Kakaaak...




Rating: 5 dari 5 - it was amazing

6. Wonder (2017)

August Pullman (Jacob Tremblay) memiliki sindrom Treacher Collins yang berdampak pada tampilan wajahnya. Dia mendapatkan pendidikan homeschool dari ibunya (Julia Roberts) sampai akhirnya orangtuanya memutuskan sudah saatnya Auggie untuk masuk sekolah umum. Auggie merasa takut menghadapi teman-teman barunya nanti. Apakah mereka akan menerimanya? Apakah ada yang mau berteman dengannya?

Ya ampuuun... Film ini sungguh bikin terharu. Bukan yang bikin sedih mengharu biru atau gimana, tetapi yang penuh dengan kasih sayang. This movie is so sweet, tender, and loving. Perjuangan orangtua yang tidak kenal lelah untuk anaknya, pengorbanan kakak yang begitu sayang dengan adiknya meski dia sendiri merasa kalau dia diabaikan di dalam keluarga, seorang anak yang membela temannya yang dirundung, duh... Sudah, sudah. Point is this movie restores my faith in humanity even though it's only for awhile.

By the way, sangat menyenangkan bisa melihat Julia Roberts bisa tertawa selepas itu. She has a really good laugh. Oh, and Jack Will (Noah Jupe)? Eh ini mah si anak ganteeeeng... 😘😘😘




Rating: 5 dari 5 - it was amazing

7. Coco (2017)

Perjuangan Miguel agar bisa mengejar mimpinya, yaitu bermain musik, mendapat tentangan keras dari keluarganya. Pengalaman buruk nenek buyutnya membuat musik menjadi barang haram di keluarga tersebut. Namun, setelah melewati perjalanan ke negara "seberang", Miguel bisa menyatukan kembali keluarganya dan dia mendapat restu untuk bermain musik.




Rating: 5 dari 5 - it was amazing

8. Doctor Strange (2016)

Nonton ulang karena nggak tahu kenapa waktu itu saya kepingin banget nonton film ini. Review lengkapnya sudah pernah saya tulis di sini.




Rating: 5 dari 5 - it was amazing

9. Frozen (2013)

Filmnya lumayan menghibur. Lagunya bagus, suaranya bagus. Lumayan lah untuk menghabiskan waktu di kantor. *eh*




Rating: 3 dari 5 - liked it

10. Dangal (2016)

Saya penasaran berat dengan film ini setelah baca review-nya Zi. Saking terpesonanya Zi dengan Dangal dan Aamir Khan, dia sampai mau bikin berhala berbentuk Aamir Khan. Sekarang saya paham kenapa Zi seperti itu karena... YA MEMANG FILMNYA KEREN BANGET GILA!




Review lengkap bisa kalian baca di blognya Zi (tautannya sudah saya berikan di atas). Pokoknya kalian harus nonton film ini!

Sebagai info tambahan, selama saya nonton film ini saya kepikiran Aamir Khan kayak mana ceritanya dari yang badannya seksi bikin nafsu berubah jadi bapak-bapak banget alias gembul. Ternyata, syutingnya dibalik. Mereka terlebih dahulu syuting di mana Mahavir sudah bapak-bapak berperut tambun. Setelah kelar baru mereka syuting masa di Mahavir masih muda. Ini video Youtube transformasi Aamir Khan dari endut ke seksi.




Butuh waktu lima bulan buat Aamir Khan punya badan menggairahkan begitu. Ternyata punya badan seksi itu tidak mudah ya...

Rating: 5 dari 5 - it was amazing

11. The Wolf of Wall Street (2013)

Film ini benar-benar liar banget dah. Seks, drugs, alkohol, nudes bertebaran sepanjang film. Jadi mikir oh begini ya kehidupan hedon itu. Sungguh mereka ini tidak ingat akhirat. Eaaa... Gaya beudh gua.

Yang jelas setelah nonton film ini saya jadinya bertanya-tanya kenapa Leonardo DiCaprio nggak menang Piala Oscar untuk kategori Pemeran Pria Terbaik ya?





Rating: 5 dari 5 - it was amazing

12. Darkest Hour (2017)

Mendengar kabar di luar sana kalau akting Gary Oldman jempolan di film ini membuat saya tertarik untuk nonton. Dan memang betul, Subhanallah keren banget memang aktingnya Om Gary. Ceritanya tentang masa-masa awal Winston Churchill diangkat menjadi perdana menteri. Dia harus mengambil keputusan penting antara membuat perjanjian damai dengan Hitler atau tetap perang sampai titik darah penghabisan. Tips dari saya, nonton Dunkirk dulu sebelum film ini lumayan membantu memahami jalan cerita dan sejarah Perang Dunia II.




Rating: 5 dari 5 - it was amazing

13. A Man Called Ove (2015)

Baik novel dan filmnya sama-sama bikin saya mewek. Namun, novelnya lebih bikin saya menangis sesenggukan parah. Saya sudah tulis resensinya di sini. Untuk novelnya telah saya sematkan sebagai buku terbaik di tahun 2017.

Ceritanya tentang kakek-kakek bernama Ove yang tukang marah, perengut, dan ngomel-ngomel melulu. Punya banyak ide untuk bunuh diri, tetapi selalu gagal eksekusi karena berbagai gangguan. Meski terkesan menyebalkan, sebenarnya mah Ove ini baik hati dan tanpa pamrih.




Rating: 5 dari 5 - it was amazing

Untuk bulan Maret ini kalian ada rekomendasi film apa saja yang sebaiknya saya tonton?

2 comments

  1. My Sister Keeper, aku juga suka, malah jatuh hati ma si kecil Abigail Breslin dulu pas lihat. The Fault in Our Stars, baca novelnya aja, filmnya gak ampek selesai, toh niatnya cuma mau lirik Shailene Woodley xixixi. The Perks of Being Wallflower, dulu liatnya pas tesk subtittlenya jelek gak karuan, jadi gak begitu paham ceritanya, untungnya senyum Emma Watson bisa bikin betah lanjutin ampek akhir :D Belum Liat Wolf of Wall Street, cuma penasaran kamunya ungkapin Leonardo kuk gak dapat pemeran pria terbaik? Apakah aktingnya di TWWS lebih bagus daripada di Revenant? Nonton ulang doctor strange karena Benedich Cumberbatch kah? :D

    ReplyDelete
    Replies
    1. Kalau menurutku, Leonardo layak dapat Oscar karena film TWWS. Bukan berarti aktingnya di Revenant kalah bagus. :D

      Delete

Saya akan senang sekali jika kalian meninggalkan komentar, tetapi jangan anonim ya. Komentar dari anonim—juga komentar yang menggunakan kata-kata kasar, menyinggung SARA, dan spam—akan saya hapus. Terima kasih sebelumnya.